Senin, 14 Mei 2012

media pembelajaran tematik

Media Pembelajaran Tematik tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata kuliah “Pembelajaran Tematik ” Disusun oleh: Hidayatus sayyidah (210609080) Dosen Pengampun Nia Kurnia pr JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO 2012 PENDAHULUAN Media pembelajaran atau sumber belajar yang dapat di artikan dengan segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yang digunakan sebagai wahana intuk melakukan proses perubahan tingkah laku, dan sumber bukan manusia yakni materi atau kejadian yang membangun kondisi membuat siswa-siswi mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap dan membantu siwa-siswi agar bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan proses belajar mengajar. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan karakteristik media media dan sumber belajar untuk pembelajaran tematik ? 2. Menyususn lembar kegiatan siswa pada pembelajaran tematik ? 3. Membuat media pembelajaran tematik ? A. Karakteristik Media dan Sumber Pembelajaran Tematik Media sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber igin diteruskan pada kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang akan disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Media mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa-siswi. Sumber itu dapat berupa perangkat keras, seperti : komputer, televisi, LCD dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat-perangakat keras. Menurut Degeng (1993) sekurang-kurangnya ada lima cara dalam mengklarifikasi media pembelajaran untuk keperluan mendiskripsikan strategi penyampaian, yaitu :  Tingkat kecermatan representasi. Tingkat kecermatan representasi suatu media bisa diletakkan dalam suatu garis kontinum. Kontinum ini bisa bervariasi untuk suatu pembelajaran, dan akan memilki variasi kontinum yang berbeda menurut tingkat kecermatan representasinya.  Tingkat interaktif yang mampu ditimbulkannya. Tingkat interaktif yang mampu ditimbulkan oleh suatu media juga dapat dibentangkan dalam suatu kontinum, tetapi titik-titik dalam kontinum itu ditunjukkan oleh jenis media yang berbeda.  Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya. Tingkat kemampuan khusus yang dimiliki oleh media juga dapat dipakai untuk mendiskripsikan stategi penyampaian. Tiap media dapat diidentifikasikan karakteristik khusus yang dimilikinya. Karakteristik yang dimaksud adalah kemampuannya dalam menyajikan sesuatu yang tidak dapat disajikan oleh media lain. media-media yang mempunyai kemampuan khusus inilah yang amat berpengaruh dalam menetapkan strategi penyampaian. Kemampuan-kemampuan khusus ini dapat dilihat dari kemampuan kemampuan dalam menyajikan sesuatu, kemampuan simulatif, dan kemampuan kecermatan representasinya.  Tingkat motivasi yang mampu ditimbulkannya. Tingkat pengaruh motivasional yang dimiliki suatu media juga penting artinya untuk perlawanan mendeskripsikan strategi penyampaian, namun perlu diingat bahwa pengaruh motivasional ini seringkali amat bervariasi sejalan dengan perseorangan di antara siswa-siswi. Makin dekat kesamaan karakteristik siswa-siswi dengan media yang dipakai, makin tinggi pengaruh motivasional yang ditimbulkan oleh media itu.  Tingkat biaya yang diperlukan. Tingkat biaya yang diperlukan dalam menyiapkan/membuat/membeli media juga penting untuk memdiskripsikan strategi penyampaikan. Mulai dari perancanagan sampai pada pembuatannya, kalau media itu dikembangkan sendiri. nilai suatu strategi penyampaian dapat ditaksir dari jenis dan satuan media yang dipakai. Makin tepat dan lengkap media yang dipakai, maka besar keefektifan dari strategi penyampaian. Usaha pengklasifikasian tersebut mengungkapkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri khas suatu media berbeda menururt tujuan atau maksud pengelompokannya. Bentuk interaksi antara siswa-siswi dengan media merupakan komponen penting untuk mendiskrisikan strategi penyampaian. Komponen ini penting karena uraian mengenai strategi penyampaian tidaklah lengkap tanpa memberi kegiatan belajar siswa-siswi. Tersedianya media, penting sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa-siswi. Kehadiran guru, untuk mengarahkan kegiatan belajar, buku teks sebagai sumber informasi, komputer, VCD, televisi, dan LCD untuk menampilkan film dan media lainnya amat diperlukan merangsangkan kegaiatan belajar siswa-siswi dengan media inilah yang sebenarnya merupakan wujud nyata dari tindak belajar. Belajar terjadi dalam diri siswa-siswi ketika mereka berinteraksi dengan media, dan karena itu tanpa media,belajar tidak akan pernah terjadi Pemilihan Media dan Sumber Pembelajaran Tematik. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media meskipun caranya dapay berbeda, yaitu : - Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan memilih media tersebut. - “ kedekatan “ dengan media. Media yang akan dipilih harus dikenal sifat dan ciri-cirinya. - Adanya sejumlah media yang dapat diperbandingkan, karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan. Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan untuk memilih media adalah apakah media yang diperlukan adalah media jadi atau media yang harus dipersiapkan dan dikembangkan sendiri. untuk jenis media pemanfaatan dalam pembelajaran tematik. Sedangkan analisis sumber belajar dimaksudkan untuk mengetahui sumber-sumber belajar apa yang tersedia dan data yang digunakan untuk menyampaiakan isi pembelajaran. Hasil dari kegaiatan ini akan merupakan daftar sumber belajar yang tersedia dan siap dipakai yang dapat mendukung proses pembelajaran. Langkah ini dalam desain pembelajaran disebut dengan analisis kendala, yaitu analisis untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan sumber-sumber belajar, termasuk pula keterbatasan waktu dan pembiayaan. Analisis ini akan sangat bermanfaat dalam mendiskripsikan stratedgi dalam penyampaian isi pembelajaran yang optimal. Berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran tematik, karakteristik media dan sumber pembelajaran tematik mengacu pada hal-hal sebagai berikut :  Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa-siswi baik secara individual maupuk kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya memerlukan berbagai sarana dan prasana belajar.  Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).  Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dengan menggunakan berbagai media akan membantu siswa-siswi dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.  Penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.  Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. B. Lembar Kegiatan Pembelajaran Tematik Pada dasarnya ada tiga bentuk kegiatan pembelajaran yaitu : 1. Pengajar sebagai fasilitator dan siswa-siswi belajar sendiri. Bentuk kegiatan pembelajaran ini disebut pula belajar mandiri (independent learning). Belajar mandiri bermakna siswa-siswi menggunakan bahan belajar yang didesign secara khusus. Bahan tersebut dipelajarinya tanpa tergantung kepada kehadiran pengajar. Pengajar tersebut bertindak sebagai fasilitator untuk mengontrol kemajuan siswa-siswi, memberi motivasi, memberi petunjuk untuk memecahkan kesulitan siswa-siswi, dan menyelenggerakan test. Disamping bisa digunakan pada sistem belajar jarak jauh, bahan belajar mandiri dapat pula digunakan dalam kelas biasa. 2. Pengajar sebagai sumber tunggal dan siswa-siswi belajar dengan darinya. Bentuk kegiatan pembelajaran yang menempatkan pengajar sebagai sumber tunggal disebut pengajaran konvensional. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung dengan menggunakan pengajar sebagai satu-satunya sumber bahan belajar dan sekaligus bertindak sebagai penyaji isi pelajaran. Pengajaran ini tidak menngunakan bahan pelajaran apapun, kecuali garis-garis besar yang disampaikan pada permulaan pelajaran, selam proses pengajaran. Siswa-siswi mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut dengan cara mendengarkan ceramah dari pengajar, mencatat, mengisi formulir, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar. 3. Pengajar sebagai penyaji bahan belajar yang dipilihnya/dikembangkannya. Kegiatan PBS (penyaji bahan siswa) menggunakan bahan belajar yang telah ada di lapangan. Bahan belajar itu dipilih oleh pengajar atas dasar kesesuainnya dengan strategi pembelajaran yang telah disusunnya dengan menambah atau mengurangi materi yang ada di dalam bahan belajar yang ia gunakan. Lembar kegiatan siswa-siswi (student worksheet) merupakan alat belajar siswa-siswi yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi secara aktif. Kegiatan tersebut dapat berupa eksperimen, pengamatan, dan pengajuan pertanyaan. Oleh karena itu, lembar kegiatan siswa-siswi berkaitan dengan pilihan strategi pembelajran yang menyatu di dalam keseluruhan proses pembelajaran. Lembar kegiatan siswa-siswi dibagi dalam dua macam yaitu : (1) lembar kegiatan yang berisi sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan, serta menemukan konsep dalam satu tema (lembar kegiatan siswa-siswi yang tidak berstruktur). (2) lembar kegiatan siswa-siswi yang dirancang untu membimbing siswa-siswi dalam suatu proses belajar mengajar dengan atau tanpa bimbingan guru (membuat kegiatan siswi berstruktur). (Muslimin Ibrahim. 2008). Lembar kegiatan siswa-siswi dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa-siswi. Membantu siswa-siwi menemukan dan mengembangkan konsep, menjadi alternatif cara penyajian materi pelajaran yang menekankan keaktifan siswa-siswi, serta dapat memotivasi siswa. C. Membuat Media Pembelajaran Tematik Sebelum membuat pembelajaran tematik, langkah pertama yang perlu dilakukan guru dalam membuat media adalah mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, sesuai dengan perkembanagan kematangan dan pengalaman dan dengan sendirinyayang sesuai dengan subjek yang dipelajari. Oleh karena itu, prinsip utama pemilihan media harus didasarkan pada tujuan belajar yang ditentukan dengan mengingat karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajar. Sebagai gambaran pembuatan media pembelajaran tematik, berikut ini dijelaskan naskah progam mm  Penyusunan Rancangan Untuk membuat progam media pembelajaran terlebih dahulu melakukan media itu dapat disebutkan sebagai berikut :  Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa-siswi.  Meruuskan tujuan pembelajaran dengan operasional dan khas dengan rangkaian tematik.  Merumuskan tema-tema dan butur-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapaianya tujuan .  Mengembangkan alat pengukur keberhasilan  Menulis naskah media.  Mengadakan test dan revisi.  Penulisan Naskah. Pada tahap ini, pokok-pokok materi/tema-tema yang dipersiapkan dalam pembelajaran perlu dijelasakan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada siswa-sisi. Penyajian ini dapat disampaikan melalui media yang sesuai atau yang dipilih. Supaya materi pembelajaran tersebut dapat disampaikan melalui media itu, materi tesebut perlu dituangkan dalam tulisan dan atau gambar yang disebut dengan naskah program media. Pada umumnya lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Kolom sebelah kiri dituliskan nama pelaku, dan jenis suara atau gambar yang harus direkam. Sedangkan kolom sebelah kana berisi narasi yang harus dibaca para pelaku, nama lagu dan suara-suara yang harus direkam. Dalam menuliskan naskah itu semua informasi yang tidak akan disuarakan(dibaca bersuara) oleh pelaku harus ditulis dengan huruf besar, sedangkan narasi dan percekapan yang akan dibaca oleh pelaku ditulis dengan huruf kecil. a. Produksi Media Naskah berguna untuk dijadikan penuntun dalam produksi, naskah adalah rancangan produksi. Dalam kegiatan produksi ini ada tiga personil yang terlibat, sutradara, kerabat kerja, dan pemain. Semua memiliki tanggung jawab yang berbeda namun semuanya menuju pada satu tujua yaitu dihasilkannya program media pembelajaran yang bermutu dengan kualitas teknis yang baik. b. Evaluasi progam media Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang telah dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Tujua-tujuan yang telah ditetapkan dicapai dengan efektif dan efisien. Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang dikenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. DAFTAR PUSTAKA Buku Lapis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar